Kopimat.com - Selain kopi arabika dan robusta, kopi lainnya yang juga bisa ditemukan di Indonesia adalah jenis kopi liberika. Kopi liberika merupakan kopi yang berasal dari tanaman kopi liar di negara Liberia. Masuk ke Indonesia pada abad ke-18, dibawa oleh Belanda untuk menggantikan budidaya arabika dan robusta yang gagal terserang penyakit pada saat itu. Kopi liberika merupakan jenis kopi yang bisa dibudidayakan di dataran rendah, yakni pada kisaran 400-600 meter dari permukaan laut. Dan bisa tetap tumbuh pada ketinggian tanah 1200 meter di atas permukaan laut.
Bentuk fisik kopi liberika lebih besar dan panjang dengan kekentalan body yang lebih kuat. Kopi ini terasa lebih pahit dengan aroma tajam menyerupai nangka. Oleh sebagian orang jenis kopi ini lebih sering disebut dengan istilah kopi nongko. Aroma tajam inilah yang membuat orang kurang menyukai jenis kopi liberika. Produksi dan budidaya kopi ini terbilang rendah sehingga sedikit sekali berada di pasaran.
Jikalau pun ada yang membudidayakannya, biasanya hanya untuk konsumsi pribadi. Selain itu, kopi liberika juga banyak dijadikan sebagai bahan campuran kopi robusta untuk mendapatkan aroma kopi nikmat yang lebih khas. Untuk mendapatkan rasa yang lebih enak dan menutupi rasa pahit dari jenis kopi ini, orang banyak menggunakan susu atau tambahan gula untuk menyamarkan rasa pahit.
Secara fisik, kopi liberika tumbuh seperti pohon yang dapat mencapai ketinggian 9 meter, menyerupai pohon nangka. Hal yang membuat para petani tak mau mengembangkan jenis kopi ini adalah penyusutan bobot kopi yang sangat tinggi dari kondisi basah ke kondisi kering. Bobot kering dari kopi ini hanya mencapai 10% saja dari bobot basahnya. Hal ini tentu saja merugikan pengolahan kopi yang hendak dikomersilkan.
Keunggulan Kopi Liberika
Jenis kopi liberika memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah mudah ditanam di dataran rendah dan lebih resisten dengan kondisi cuaca, hama dan penyakit. Jenis kopi ini juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi tanah yang kurang subur, bahkan di tanah lempung pun bisa tumbuh. Bisa tetap tumbuh di daerah yang disinari matahari penuh ataupun di bawah pohon yang lain. Suhu ideal pertumbuhannya adalah 27-30ºC, cocok untuk berbagai kawasan di Indonesia. Tahan terhadap kondisi kekeringan maupun basah, kondisi yang sering terjadi di Indonesia.
Selain budidaya yang lebih mudah, harga jenis kopi liberika sebenarnya juga lebih baik dibandingkan robusta. Hanya saja karena banyak orang belum mengenal jenis kopi ini sehingga mereka tak membuat keputusan memilih secangkir kopi nikmat liberika. Para pakar kopi Indonesia mengajak para pecinta kopi mengenal lebih banyak tentang liberika sehingga mau mengkonsumsinya. Hal ini disebabkan karena sebagian wilayan di Indonesia cukup potensial untuk dijadikan sebagai tempat budidaya kopi liberika.
Kopi Liberika di Indonesia
Di Indonesia, daerah yang cukup terkenal dengan produksi jenis kopi liberika nya adalah Jambi tepatnya di Tanjung Jabung Barat dan Bengkulu. Varietas liberika yang populer tak banyak, diantaranya adalah Ardoniana dan Duvrei. Pada tahun 2014, pusat penelitian kopi di Indonesia merilis varian kopi Liberika Tunggal Komposit, atau yang disingkat dengan libtukom. Jenis varian inilah yang kemudian dikembangkan di daerah Jambi. Diantara keunggulan varian ini adalah memiliki daging buah yang tebal sehingga mengurangi resiko penyusutan bobot yang lebih besar.
Saat ini produksi jenis kopi liberika Indonesia cukup diminati pasar Malaysia. Kopi liberika Indonesia sebagian besar dieskpor ke negara jiran tersebut, lalu sisanya dipasarkan di pasar lokal nasional. Banyak orang yang belum kenal dengan jenis kopi ini sehingga banyak yang tak mengkonsumsinya.
Potensi pasar kopi liberika sebenarnya cukup menjanjikan. Malaysia misalnya, hampir 80% area perkebunan kopi di negara itu memproduksi jenis kopi liberika. Daerah-daerah penghasil kopi ini diantaranya Selangor, Sabah, Johor dan Malaka. Karena kebutuhannya yang cukup besar, tak jarang Malaysia mengimpor kopi liberika dari Indonesia, yakni kopi dari Jambi. Selain Malaysia, kopi liberika juga diminati di Filipina. 25% dari luas total perkebunan kopi di daerah tersebut adalah jenis kopi liberika. Segelas kopi nikmat di kafe-kafe Filipina pun tak jarang merupakan varian dari kopi liberika.
Potensi pasar kopi liberika yang cukup menjanjikan tersebut sebenarnya penting untuk dibidik para petani kopi di Indonesia. Dengan penyuluhan dan inovasi teknologi pasca panen akan membantu masalah-masalah yang membuat para petani kopi enggan menanam jenis kopi liberika tersebut.
Apakah Kopi Liberika Cocok untuk Anda?
Tahukah Anda, kadar kafein dalam kopi liberika hampir sama dengan arabika, bahkan bisa lebih rendah. Kalau Anda menyukai kopi dengan kadar kafein yang rendah, pilihannya tentu bisa ke liberika. Namun demikian, kadar keasamannya lumayan tinggi sehingga untuk Anda yang memiliki masalah asam lambung perlu berhati-hati mengkonsumsi jenis kopi liberika. Segelas kopi nikmat bukan hanya yang memiliki aroma dan cita rasa yang tinggi, namun tentunya sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Untuk memastikan apakah Anda cocok dengan jenis kopi ini atau tidak, Anda bisa mengkonsumsinya di pagi hari sedikit saja. Saat Anda belum mengkonsumsi makanan apapun, cobalah menyeruput kopi ini sejenak. Lalu lihat bagaimana respon perut Anda. Jika terasa mual dan ingin muntah, artinya ini bukan kopi nikmat yang cocok untuk asam lambungmu. Demikian juga untuk mencoba jenis kopi yang lain, cara ini bisa Anda lakukan.
Kopimat, Kopi Nikmat, Jenis Kopi, Jenis Kopi Liberika