Kopimat.com - Minum kopi adalah soal rasa. Soal rasa sebenarnya relatif. Ada yang banyak minum kopi tapi tanpa ada rasa. Ada yang minum kopi hanya secangkir, tapi rasanya sudah sangat nikmat. Ada yang minum kopi dengan menyesuaikan kondisi kesehatannya, misalnya penderita maag. Bahkan ada yang tidak dapat minum kopi karena ketika minum kopi, jantungnya langsung berdegup kencang. Ada yang minum kopi untuk menyesuaikan gaya hidupnya.
Bagi penderita maag, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi jenis kopi yang tingkat keasamannya lebih rendah. Maka sebelum kopi diseduh, atau memesan segelas kopi nikmat di kafe, hal yang paling penting dilakukan adalah mengetahui tingkat keasaman kopi tersebut agar tidak berefek pada asam lambung. Nikmatilah kopi tanpa menimbulkan masalah.
Mengenal Senyawa Kafein pada Kopi
Kafein merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam kopi. Dalam secangkir kopi, rata-rata terdapat 85mg senyawa kafein yang memiliki efek pada sistem otak dan metabolisme tubuh. Secara kimia, senyawa ini memiliki rumus C6H10N4O2 dan termasuk dalam jenis senyawa organik. Memiliki berat molekul sebesar 194,19 gr/mol dengan nilai derajat keasaman sebesar 10,4 pada tiap-tiap 40 derajat celcius. Kafein juga sering disebut dengan nama lainnya guaranine, trimethylxantine dan mateine. Termasuk dalam jenis senyawa alkaloid dengan titik leleh 237 derajat celcius.
Secara fisik, kafein berbentuk kristal putih, larut di dalam air dan kloroform dengan rasa yang pahit. Senyawa ini merupakan stimulan untuk sistem saraf dan metabolisme. Pada sistem saraf, kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi, membantu pikiran lebih jernih dan fokus, konsentrasi meningkat serta sistem koordinasi tubuh yang lebih baik. Oleh sebab itu, kafein sering digunakan sebagai obat sakit kepala serta penghilang rasa kantuk. Namun demikian, konsumsi berlebihan pada kafein dapat menyebabkan terjadinya toleransi, yakni kondisi dimana kecemasan meningkat, susah tidur, wajah memerah, dieresis, kejang otot, gangguan saluran cerna, bicara bertele-tele, agitasi psikomotorik dan sebagainya.
Kopi Mana yang Lebih Banyak Tingkat Kafeinnya, Arabika, Robusta atau Liberika?
Sebelum meminum kopi, pastikan juga Anda mengetahui kadar kafein yang akan masuk dalam tubuh Anda. Mungkin juga jika Anda seorang pecandu kopi, dapat mempertimbangkan lagi untuk beralih jenis kopi yang dikonsumsi. Selain faktor selera, alasan orang memilih jenis kopi biasanya juga faktor kesehatan. Gangguan masalah asam lambung biasanya memaksa orang untuk lebih selektif memilih jenis kopi yang dikonsumsi.
- Kopi arabika, jenis kopi yang ditanam di dataran tinggi ini memiliki kadar kafein sebesar 0,9-1,4% dari total senyawa yang ada di setiap bijinya. Cukup rendah dan menjadi alasan banyak orang, para pecinta kopi pemula yang ingin coba-coba menikmati kopi. Efek kafein yang dirasakan akan lebih rendah hasilnya. Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil kopi arabika yang sudah berkelas dunia, meski produksinya tak sebanyak kopi robusta. Salah satu alasannya karena Indonesia umumnya merupakan dataran rendah yang tak memungkinkan jenis kopi ini tumbuh. Hanya beberapa daerah saja yang dikenal sebagai penghasil arabika.
- Kopi robusta, jenis kopi yang menjadi mayoritas kopi yang ada di Indonesia ini memiliki kadar kafein sebesar 1,8-4,0% dari total senyawa yang ada di setiap bijinya. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jenis arabika. Oleh karena itu, kopi robusta seringkali disukai oleh penikmat kopi tingkat lanjut. Rasa yang dihasilkan dengan jumlah kafein yang lebih tinggi akan terasa lebih pahit. Indonesia yang umumnya daerahnya merupakan dataran rendah menjadi salah satu negara penghasil kopi robusta terbesar di dunia. Meski penjualannya di bawah arabika, namun jenis kopi ini tetap memiliki pasar peminatnya, terutama para pecinta kopi yang sudah berpengalaman.
- Kopi liberika memiliki kadar kafein sebesar 0,7-1,2 % dari total jumlah senyawa yang ada di setiap bijinya. Kadar kafein yang lebih rendah ini menjadi potensi bagi para pecinta kopi mula yang masih takut dengan efek kecanduan kafein. Jambi merupakan daerah penghasil kopi liberika yang cukup besar di Indonesia. Selain itu, daerah Rangsang Kepulauan Meranti, Riau juga memproduksi jenis kopi liberika yang sudah mendapat sertifikasi geografis dari kemenkumham. Jenis kopi ini cukup resisten ditanam di daerah dataran rendah sehingga memang cukup potensial jika dikembangkan di daerah-daerah yang ada di Indonesia.
Kopi Mana yang Tingkat Asam Lebih Tinggi, Arabika, Robusta atau Liberika?
Memperhatikan kadar keasaman jenis kopi yang akan dikonsumsi menjadi hal yang penting dilakukan untuk kondisi kesehatan. Terutama bagi Anda yang memiliki gangguan asam lambung atau penyakit maag. Keasaman kopi akan semakin meningkatkan resiko maag Anda kambuh, mual hingga muntah-muntah. Berikut ini perbandingan kadar keasaman ketiga jenis kopi yang ada:
- Kopi arabika memiliki kadar keasaman dalam satu bijinya sebesar 6,5% dari total senyawa yang ada. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan kadar keasaman yang ada dalam kopi robusta. Sehingga untuk para penderita maag, kopi arabika lebih dianjurkan dibandingkan jenis robusta.
- Kopi robusta memiliki kadar keasaman sebesar 10% dari total senyawa yang ada dalam setiap bijinya. Apabila Anda memiliki masalah gangguan asam lambung, lalu saat menyeruput kopi mulai terasa mual dan ingin muntah, bisa jadi jenis kopi yang Anda konsumsi tersebut adalah jenis kopi robusta.
- Kopi liberika, dibandingkan arabika dan robusta, kadar keasaman jenis kopi liberika jauh lebih rendah, yakni hanya sebesar 4,7% saja. Jenis kopi ini sebenarnya jauh lebih aman untuk penderita maag. Namun untuk mendapatkan kopi ini agak sulit. Kesulitan penanganan pasca panen seperti penyusutan buah yang cukup besar menjadi alasan banyak petani kopi enggan menanam jenis kopi ini. Potensi pasar dan penjualan kopi ini masih lebih baik dibandingkan robusta, hanya saja membutuhkan inovasi teknologi yang lebih baik untuk mengatasi masalah pra dan pasca panen.
Dengan informasi kandungan kafein dan kadar keasaman ini akan membantu Anda memilih jenis kopi yang paling sesuai untuk Anda. Bukan hanya soal selera tapi juga memperhatikan efek sampingnya bagi kesehatan. Salah satu cara yang dilakukan orang untuk mengecek kadar keasaman suatu kopi, bisa dengan meminumnya sedikit dalam keadaan perut kosong. Apabila perut langsung mual, ini menandakan kadar keasaman yang tinggi. Selamat memilih jenis kopi kesukaan Anda.
Kopimat, Kopi Nikmat, Tingkat keasaman kopi.