Langsung ke konten utama

Mengenal Jenis Kopi Arabika dan Keunggulannya

Mengenal Jenis Kopi Arabika dan Keunggulannya

Kopimat.com - Bagi Anda pecinta kopi, tentu sudah tak asing lagi dengan jenis kopi arabika yang sudah sangat terkenal. Saat ini kopi jenis arabika mendominasi lebih dari 70% sediaan kopi dunia, artinya memang peminat jenis kopi ini cukup banyak. Kopi arabika tergolong jenis kopi yang mahal, karena memang dalam hal perawatan dan tempat tumbuhnya yang lebih sulit. Tak sama dengan jenis robusta atau yang lainnya, yang dapat tumbuh di dataran rendah.

Kopi arabica dalam hal kualitasnya menjadi salah satu kopi nikmat pilihan banyak orang, terutama bagi mereka pecinta kopi sejati yang mengutamakan kualitas. Namun kabar buruknya, jenis kopi ini memiliki kadar keasaman yang tinggi sehingga tidak cocok untuk Anda yang memiliki penyakit maag atau masalah asam lambung. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri dari kopi arabika yang perlu Anda ketahui:
  1. Bentuk fisik
    Kopi arabika memiliki bentuk fisik yang sedikit panjang, berbeda dengan kopi robusta yang bentuknya sedikit bulat. Bila sudah masak akan berwarna merah, dan ini merupakan waktu ideal untuk memanen kopi arabika. Bukan pada saat warnanya hijau, kuning atau bahkan telah coklat.
  2. Tempat tumbuh
    Jenis kopi arabika merupakan jenis kopi yang cocok ditanam di dataran tinggi, 1000 hingga 2000 meter di atas permukaan laut dan suhu 16-20 derajat celcius. Hal ini disebabkan karena arabika merupakan jenis tanaman yang rentan terkena hama dan penyakit jika ditanam di dataran rendah. Pada abad ke-18 Belanda membawa kopi arabika ke Indonesia dan menanamnya di daerah dataran rendah Pulau Jawa. Akhirnya rencana budidaya kopi oleh Belanda ini gagal karena semua kopi terkena penyakit. Jenis penyakit yang sering menyerang kopi arabika adalah Hemileia vastatrix (HV). Dan inilah yang terjadi pada masa Belanda pertama kali membudidayakan kopi arabika di Indonesia.
  3. Perawatan yang rumit
    Karena memang rentan terkena hama dan penyakit, jenis kopi arabika membutuhkan perawatan terbaik dari petani kopi. Jauh lebih rumit dibandingkan kopi yang lainnya, sehingga tak heran jika harga kopi ini pun terbilang mahal di pasaran. Karena kualitas dan modal yang dikeluarkan untuk perawatan juga lebih besar.
  4. Aroma
    Karena ditanam di dataran tinggi yang lebih bersih dan terawat, aroma kopi arabika pun lebih wangi dan enak. Umumnya rasanya manis dengan aroma buah atau bunga yang khas. Di daerah Ethiopia misalnya, jenis kopi arabika di daerah ini cukup banyak dibudidayakan. Aroma kopi yang dihasilkan pun cukup kuat dengan rasa buah, bunga dan herbal alami. Aroma ini tentu saja meningkatkan minat dan selera orang mengkonsumsi secangkir kopi nikmat.
  5. Rasa tidak terlalu pahit
    Jika Anda tidak suka jenis kopi yang pahit, maka arabika lah pilihan Anda. Terutama jika Anda tak memiliki riwayat masalah asam lambung. Dengan aromanya yang harum dan rasanya yang tidak terlalu pahit, tak heran jika kopi ini menjadi jenis kopi berkelas yang banyak diminati orang. Termasuk para penikmat kopi pemula yang umumnya tidak suka dengan rasa pahit kopi.
  6. Kandungan kafein
    Kadar kafein yang terkandung dalam jenis kopi arabika terbilang rendah, yakni hanya 0,8 sampai 1,4% saja dari total semua komponen yang ada dalam kopi tersebut. Jenis kopi ini pertama kali diperkenalkan dari daerah Ethiopia dan Brazil. Bila Anda datang ke beberapa daerah Ethiopia yang terkenal dengan kopi maka akan menemukan jenis kopi ini yang paling banyak dibudidayakan.

Di Indonesia jenis kopi arabika bisa dibudidayakan di beberapa daerah yang memang memiliki lokasi dataran tinggi. Diantara kopi arabika di Indonesia yang terkenal adalah daerah Aceh, Sumatera Utara, Toraja, dan beberapa daerah yang ada di Pulau Jawa. Dan jenis torabika yang dikembangkan diantaranya Abesinia, Pasumah, Marago, Typica dan Congensis. Hal yang unik dari jenis kopi arabika adalah cita rasanya yang khas dan berbeda bila ditanam di tempat yang berbeda. Namun tetap dengan aroma keharuman alam yang segar dan banyak digemari orang.

Lima jenis kopi arabika terbaik Indonesia yang sering disebut-sebut orang diantaranya adalah:
  1. Kopi gayo, Aceh
  2. Kopi Toraja, Sulawesi Selatan
  3. Kopi Malabar, Jawa Barat
  4. Kopi Wamena, Papua
  5. Kopi Flores, Nusa Tenggara Timur

Jenis-jenis kopi arabika Indonesia telah mendapat peminat di kalangan pecinta kopi dunia, sehingga kopi Indonesia seringkali dipamerkan di acara-acara pameran produk kelas dunia. Bagi para pecinta kopi, penilaian awal saat membeli kopi biasanya dilihat dari bodi kopi (kekentalan), rasa dan keasaman. Termasuk juga dalam mengkonsumsi jenis kopi arabika, pertimbangan ini juga cukup menjadi hal yang diperhatikan. Namun pecinta kopi nikmat sejati tak akan berhenti sampai di sini. Mereka akan bertanya lagi lebih lanjut mengenai lokasi tempat tumbuh, perawatan, pemanenan hingga pengolahan. Karena cita rasa kopi sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Meskipun jenis kopinya arabika yang sudah cukup mahal, informasi tersebut akan menambah keyakinan tentang kenikmatan suatu jenis kopi.

Indonesia memiliki banyak jenis kopi yang berkelas dunia, bukan hanya jenis arabika saja. Buat Anda yang tak bisa mengkonsumsi jenis kopi arabika karena alasan kesehatan masih bisa memilih kopi lainnya yang juga banyak dibudidayakan di Indonesia. Kopi yang enak ternyata bukan lagi kopi yang mahal, namun jenis kopi yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Kopimat, Kopi Nikmat, Jenis Kopi, Jenis Kopi Arabika

Postingan populer dari blog ini

Jumlah Takaran, Cara Meracik dan Membuat Kopi Hitam yang Enak dan Pas di Lidah

Jumlah Takaran, Cara Membuat Kopi Hitam yang Enak dan Pas di Lidah Jumlah takaran, cara meracik dan membuat kopi hitam yang enak tentu saja dibutuhkan informasinya oleh Anda para pecinta kopi. Terutama buat Anda yang belum punya selera yang pas, atau mungkin jenuh dengan rasa yang Anda nikmati saat ini dan ingin kembali berpetualang menemukan rasa yang baru dalam menyeduh kopi. Jumlah komposisi kopi, air atau gula bagi yang menggunakan gula tentunya akan sangat mempengaruhi rasa kopi yang dihasilkan. Buat Anda pecinta kopi asli tanpa gula, jumlah air dan berapa gram kopi yang dicampurkan akan mempengaruhi tingkat kepahitan seduhan kopi. Bila terlalu banyak air biasanya akan hambar, namun bila terlalu sedikit pun rasa pahit akan begitu terasa. Terlebih lagi jika Anda membuatnya dengan air mendidih 100 derajat, kafein akan larut sempurna dan pahitnya akan begitu terasa. Oleh karena itulah, para pakar kopi dunia telah mencari tahu bagaimana takaran, cara meracik dan membuat kopi hit

Takaran Membuat Segelas Kopi Hitam

Takaran Membuat Segelas Kopi Hitam Bila ingin mendapatkan segelas kopi yang nikmat rasanya, maka Anda harus memperhatikan takaran membuat segelas kopi hitam maupun yang Anda campur dengan gula atau susu. Soal rasa sebenarnya relatif. Ada juga yang mengonsumsi kopi disesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Misalnya penderita maag, dianjurkan mengkonsumsi jenis kopi yang tingkat keasamannya lebih rendah. Maka sebelum kopi diseduh, hal yang paling penting dilakukan adalah mengetahui tingkat keasaman kopi tersebut agar tidak berefek pada asam lambung. Sebelum memastikan secangkir kopi yang akan Anda seduh tersebut nikmat sesuai takaran, ada juga hal lain yang perlu diketahui sebagai rahasia kelezatan kopi, yakni: Pemilihan saat membeli, baca lebel dan keterangan yang ada di kemasan. Saat ini ada banyak perusahaan kopi yang membuat kopi dengan campuran bahan lainnya, saling bertanya dengan sesama pecinta kopi akan membantu Anda mendapatkan jenis kopi terbaik. Jangan berpikir kopi dengan

Jenis dan Standar Kopi Espresso (Coffee Standards Espresso)

Kopimat.com - Apakah Anda mengetahui jenis minuman kopi espresso yang Anda pesan adalah minuman kopi espresso single shot, double shot, atau triple shot? Banyak yang tidak memahami hal tersebut. Sebagian menyerahkan keputusan jenis minumannya kepada barista. Sebagian lagi asal-asalan memesan jenis minuman kopi yang hendak dinikmatinya. Ada yang tida mengetahui standar kopi espresso (Coffee Standards : Espresso). Bahkan banyak yang tidak mengetahui apa itu defenisi kopi espresso itu sendiri. Banyak barista mengandalkan pada dasar berat kopi 18 gram dalam wadah seduh kopi bertekanan dari mesin yang tersedia. Hal ini menyebabkan tidak standarnya citarasa kopi pada jenis minuman kopi espresso. Untuk itu perlu kita ketahui tentang defenisi kopi espresso dan standar yang berlaku sehingga kopi espresso benar-benar disebut kopi espresso, bukan varian dari kopi espresso. Espresso berasal dari bahasa Itali yang berarti cepat. Penyajiannya harus memenuhi standar kopi espresso sehingga dapat dise