Langsung ke konten utama

Filosofi Kopi 2 Bagi Pecinta Kopi


[Filosofi Kopi 2] - Kalau kamu sudah menonton film Filosofi Kopi pertama yang rilis pada tahun 2015, sayang banget jika kamu tidak melanjutkan tayangan Filosofi Kopi 2 yang baru tayang di bioskop pada 13 Juli 2017 yang lalu. Ini adalah film para pecinta kopi yang wajib ditonton. Bukan sekedar adegan konflik film saja, tetapi memuat banyak hal penting yang bisa diambil pelajaran bagi para pecinta kopi. Di tahun 2015, seri pertama dalam film ini telah menggambarkan bagaimana kopi telah menjadi nafas kehidupan bisnis anak muda. Dan kondisi itu ternyata benar-benar terjadi saat ini, dimana bisnis kafe kopi saat ini cukup menjamur di kota-kota.

Di Film Filosofi Kopi 2, karakter utama masih diperankan dua tokoh yang sama dengan Filosofi Kopi 1, yakni Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto). Untuk lebih menghangatkan suasana konflik di sesi kedua ini, dihadirkan dua tokoh baru, masing-masing Luna Maya yang memerankan tokoh Tarra, dan Nadine Alexandra sebagai Brie. Jika pada film pertama idenya diambil dari karya penulis Dewi Lestari, pada Filosofi Kopi 2 ini diambil dari naskah para pemenang lomba yang sudah terpilih sebelumnya. Jadi memang tidak ada hubungannya dengan cerita dalam buku di film pertama.

Sinopsis singkat dari film ini masih kelanjutan dari film pertamanya, mengisahkan perjalanan dua tahun Ben dan Jody pasca mereka menjual kedai kopi. Mereka akhirnya berkeliling Indonesia untuk membagikan kopi terbaiknya. Namun petualangan seru Ben dan Jody bersama Kombi Kopi akhirnya menemui jalan buntu. Puncaknya terjadi saat di Bali, di suatu malam ketika Aga, Aldi dan Nana memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan mereka masing-masing. Hal inilah yang kemudian memaksa Ben dan Jody akhirnya kembali ke Jakarta untuk mewujudkan mimpi membuat kedai kopi nomor satu di kota tersebut. Namun hal ini bukan lah mudah, Ben seorang yang sangat idealis dengan kesempurnaan kopi, membuat Jody merasa jengah dan selalu dibayang-bayangi Ben. Dalam usaha keras mereka, konflik masalah pun diperluas dengan hadirnya dua tokoh baru yakni seorang investor bernama Tarra (Luna Maya) dan barista bernama Brie (Nadine Alexandra).


Beberapa keberhasilan Film Filosofi Kopi 2 ini diantaranya adalah mampu menggambarkan karakter tokoh yang kuat seorang pecinta kopi sejati. Ben yang diperankan Chico dalam adegan film ini sering kita saksikan mengelus-elus alat kopi yang ia miliki, memegang biji kopi dengan penuh hormat, memperlakukan kedai kopi dan atributnya seperti anak kesayangan. Ia tidak percaya dengan kopi orang lain dan idealismenya dalam menyajikan dan menggarap kopi yang ia inginkan. Karakter tokoh ini memberikan pesan yang kuat bagaimana sosok pecinta kopi sejati, bukan hanya ikut-ikutan dan menjadikan kopi sebagai gaya dalam pergaulan.

Hal unik lainnya yang ditampilkan pada Film Filosofi kopi adalah setting di beberapa kota yang berbeda dengan eksplorasi kopi yang berbeda sesuai dengan daerahnya. Jakarta, Bali, Yogyakarta, Makassar, dan Toraja menjadi kota-kota yang dipilih dalam adegan film ini. Beberapa tempat yang berbeda ini tentu saja membuat biaya produksi film ini cukup tinggi. Chico yang juga merangkap produser mengakui biaya pembuatan Film Filosofi Kopi 2 di atas biaya film pertamanya. Namun bagi Chico, hal ini tak menjadi soal sebab keinginannya untuk mengeksplorasi kekayaan kopi Indonesia sangat tinggi.

Pesan persahabatan sangat kuat dalam film ini. Ben dan Jody menyanyikan lagu Sahabat Sejati, Sheila On 7, menambah suasana film terasa begitu kuat. Nuansa klasik, dialog penuh makna begitu memberi kesan pada penonton. Film ini juga terasa begitu universal, cocok ditonton oleh berbagai kalangan.

Para penonton film ini umumnya dari kalangan muda, para pecinta kopi hingga kalangan remaja yang menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Film ini mampu menghipnotis suasana penuh kenangan, tentang persahabatan, perjuangan, obsesi dan cinta, sebagaimana yang sudah disiratkan pada film pertamanya. Suasana menjadi lebih hangat dengan adanya bumbu-bumbu konflik cinta para tokoh baru yang dihadirkan, membuat siapapun penonton, meski bukan pecinta kopi sekalipun tetap bisa menikmati film ini.
Pengambilan gambar oleh kamera dalam film ini juga terbilang festive dan elegan. Menampilkan kesan klasik yang cukup berkesan.
Namun demikian, beberapa testimony penonton mengatakan, penggarapan beberapa plot di dalam film ini masih terbilang kendur. Ada banyak adegan-adegan tak penting yang ditampilkan, terkadang terkesan memenuhi pesan sponsor. Beberapa pecinta kopi juga mengaku, pada Film kedua ini, sense of discovery dari tokoh Ben dan Jody tidak muncul seperti film pertamanya. Tidak ada pengalaman baru yang ditampilkan dalam menggarap kesempurnaan kopi. Para pecinta kopi sejati tentu saja sangat menanti-nanti hal ini, sebagai suguhan special para pecinta kopi.

Hal menggembirakan dilaporkan instagram Film Filosofi Kopi, tak kurang dari empat hari tayang di bioskop, Film Filosofi Kopi telah ditonton lebih dari 100 ribu penonton. Hal ini jauh di atas film pertamanya yang hanya meraih angka seratus ribuan penonton hingga turun layar. Meskipun demikian, Chico mengaku belum menjanjikan film ini akan dibuat trilogi, sebab semuanya butuh analisa yang matang sebelum diputuskan. Buat kamu yang ingin menyaksikan sajian film ini, jangan lupa menyeduh segelas kopi dulu untuk menghangat suasana, membuat kamu bisa lebih menikmati alur dan konflik film Filosofi Kopi 2.


[ Kopimat | Kopi Nikmat ]

Postingan populer dari blog ini

Jumlah Takaran, Cara Meracik dan Membuat Kopi Hitam yang Enak dan Pas di Lidah

Jumlah Takaran, Cara Membuat Kopi Hitam yang Enak dan Pas di Lidah Jumlah takaran, cara meracik dan membuat kopi hitam yang enak tentu saja dibutuhkan informasinya oleh Anda para pecinta kopi. Terutama buat Anda yang belum punya selera yang pas, atau mungkin jenuh dengan rasa yang Anda nikmati saat ini dan ingin kembali berpetualang menemukan rasa yang baru dalam menyeduh kopi. Jumlah komposisi kopi, air atau gula bagi yang menggunakan gula tentunya akan sangat mempengaruhi rasa kopi yang dihasilkan. Buat Anda pecinta kopi asli tanpa gula, jumlah air dan berapa gram kopi yang dicampurkan akan mempengaruhi tingkat kepahitan seduhan kopi. Bila terlalu banyak air biasanya akan hambar, namun bila terlalu sedikit pun rasa pahit akan begitu terasa. Terlebih lagi jika Anda membuatnya dengan air mendidih 100 derajat, kafein akan larut sempurna dan pahitnya akan begitu terasa. Oleh karena itulah, para pakar kopi dunia telah mencari tahu bagaimana takaran, cara meracik dan membuat kopi hit

Takaran Membuat Segelas Kopi Hitam

Takaran Membuat Segelas Kopi Hitam Bila ingin mendapatkan segelas kopi yang nikmat rasanya, maka Anda harus memperhatikan takaran membuat segelas kopi hitam maupun yang Anda campur dengan gula atau susu. Soal rasa sebenarnya relatif. Ada juga yang mengonsumsi kopi disesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Misalnya penderita maag, dianjurkan mengkonsumsi jenis kopi yang tingkat keasamannya lebih rendah. Maka sebelum kopi diseduh, hal yang paling penting dilakukan adalah mengetahui tingkat keasaman kopi tersebut agar tidak berefek pada asam lambung. Sebelum memastikan secangkir kopi yang akan Anda seduh tersebut nikmat sesuai takaran, ada juga hal lain yang perlu diketahui sebagai rahasia kelezatan kopi, yakni: Pemilihan saat membeli, baca lebel dan keterangan yang ada di kemasan. Saat ini ada banyak perusahaan kopi yang membuat kopi dengan campuran bahan lainnya, saling bertanya dengan sesama pecinta kopi akan membantu Anda mendapatkan jenis kopi terbaik. Jangan berpikir kopi dengan

Jenis dan Standar Kopi Espresso (Coffee Standards Espresso)

Kopimat.com - Apakah Anda mengetahui jenis minuman kopi espresso yang Anda pesan adalah minuman kopi espresso single shot, double shot, atau triple shot? Banyak yang tidak memahami hal tersebut. Sebagian menyerahkan keputusan jenis minumannya kepada barista. Sebagian lagi asal-asalan memesan jenis minuman kopi yang hendak dinikmatinya. Ada yang tida mengetahui standar kopi espresso (Coffee Standards : Espresso). Bahkan banyak yang tidak mengetahui apa itu defenisi kopi espresso itu sendiri. Banyak barista mengandalkan pada dasar berat kopi 18 gram dalam wadah seduh kopi bertekanan dari mesin yang tersedia. Hal ini menyebabkan tidak standarnya citarasa kopi pada jenis minuman kopi espresso. Untuk itu perlu kita ketahui tentang defenisi kopi espresso dan standar yang berlaku sehingga kopi espresso benar-benar disebut kopi espresso, bukan varian dari kopi espresso. Espresso berasal dari bahasa Itali yang berarti cepat. Penyajiannya harus memenuhi standar kopi espresso sehingga dapat dise